Senin, 14 Februari 2011

penyakit flu tulang

Dalam bahasa medis, flu tulang sama dengan arthritis, atau radang sendi atau rematik. Namun, di kalangan masyarakat luas, flu tulang ada yang dinamai dengan 'dengkulan', chikungunya dan sebagainya. Penamaan ini dikarenakan gejala yang ditimbulkan sama, yakni rasa nyeri yang hebat di persedian.
Padahal, rematik sendiri memiliki 100 lebih jenis. Yang menarik, setiap jenis rematik mempunyai gejala yang hampir sama, rasa sakit di sendi. Tapi, disebabkan oleh faktor yang berbeda. Begitu pula dengan flu tulang, hingga saat ini belum diketahui penyebab yang pasti. Namun, dari berbagai penelitian, virus ditengarai sebagai penyebab penyakit ini. Di samping itu, flu tulang lebih menyerang pada orang dewasa di atas 40 tahun, dan kaum wanita lebih rentan terserang penyakit ini ketimbang pria.
Proses terjadinya flu tulang, umumnya, diawali dengan gejala-gejala flu diikuti dengan timbulnya rasa ngilu di setiap persendian. Keadaan seperti ini akan berlangsung 2-4 minggu, setelah gejala flu biasa (batuk, pilek, sakit kepala) mereda. Pada malam hari penderita akan menggigil hebat layaknya sakit malaria, dan menjelang pagi hari tubuh terasa kaku. Rasa kaku dan ngilu sendi terjadi akibat reaksi antibodi untuk melawan antigen virus.
Flu tulang kadang disertai bercak-bercak merah pada mulut atau kulit, mirip demam berdarah atau campak Jerman (rubella). Untuk memastikan apakah bercak tersebut dampak flu tulang atau demam berdarah, perlu pemeriksaan darah di laboratorium.
Penderita flu tulang biasanya akan membaik setelah tiga minggu. Namun, para penderita disarankan untuk tidak membiarkannya berlarut dan segera berkonsultasi ke dokter. Soalnya, selain bisa memicu penyakit lain, pengobatan yang tidak sempurna sangatlah berbahaya. Pemakaian obat-obat flu bebas bisa berisiko pada mereka yang mempunyai disfungsi ginjal, hati, atau jantung.
Pemberian atau konsumsi makanan yang baik biasanya mampu menepis gejala-gejala flu sebelum jadi lebih parah. Jadi, para penderita flu dianjurkan banyak beristirahat, mengonsumsi makanan bergizi-sayur dan buah-serta bervitamin tinggi, terutama vitamin C.
Makanan yang berlemak tinggi, rokok, dan kopi harus ditinggalkan karena bisa mempertegas gejala flu. Penderita sebaiknya juga tidak makan makanan yang pedas-pedas karena bisa memicu diare dan gangguan pada lambung, apalagi jika penderita minum berbagai obat flu.
Terapi herbanya bisa menggunakan Spirulina untuk menguatkan tubuh dalam melawan virus. Radix untuk menguatkan tendon dan ligamen. Serta meningkatkan cairan pelumas berupa lemak sinovial yang terdapat pada bagian persendian sehingga tidak mengakibatkan rasa ngilu pada persendian saat terjadi gesekan antar sendi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar